Pembelajaran langsung merupakan cara konvensional yang umum dilakukan di negara kita sejak dulu. Sistem pembelajaran secara langsung memang memberikan keuntungan, namun seiring mobilisasi yang padat saat ini memberikan kendala tersendiri dalam pelaksanaan pendidikan dengan tatap muka. Hal ini memicu berbagai lembaga pendidikan untuk terus berinovasi, seperti yang dilakukan oleh Universitas Terbuka yang melakukan pembelajaran tanpa tatap muka dengan fleksibilitas waktu yang dapat ditentukan oleh pembelajar. Sistem pembelajaran ini dilakukan dengan jarak jauh, atau dikenal dengan sebutan pendidikan jarak jauh.
Pendidikan jarak jauh di Indonesia telah diatur berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) Nomor 20 Tahun 2003. Pada Undang-Undang ini sejatinya telah dijelaskan maksud dari pendidikan jarak jauh adalah “pendidikan yang pesertanya didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi dan media lainnya”.
Universitas Terbuka mempunyai visi “Pada tahun 2021, UT menjadi institusi PTTJJ berkualitas dunia dalam menghasilkan produk pendidikan tinggi dan dalam penyelenggaraan, pengembangan, dan penyebaran informasi PTTJJ”. Universitas ini membuktikan konsistensinya dalam penyelenggaraan PTTJJ (Penyelenggaran Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh) dengan terus memberikan pembelajaran menggunakan media, baik media cetak (modul) maupun non-cetak (internet, siaran radio dan televisi) terhadap mahasiswa-mahasiswanya.
Adanya sistem pembelajaran jarak jauh memberikan peluang bagi berbagai kalangan untuk turut menuntut ilmu di Universitas Terbuka. Fleksibilitas waktu dan keluasan dalam mempelajari materi menjadi pilihan orang-orang dari berbagai profesi untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi. Kekhawatiran bahwa kuliah dapat menghambat pekerjaan dan memerlukan banyak waktu untuk tatap muka dalam perkuliahan dapat ditepis melalui pendidikan jarak jauh.
Pada hakikatnya pendidikan jarak jauh tidak menghambat seseorang untuk berprestasi, baik di bidang akademik maupun non akademik. Anggapan bahwa tanpa adanya bimbingan dari pendidik akan mengurangi informasi dan pengetahuan yang diserap oleh pembelajar adalah salah. Pendidikan jarak jauh tentu difasilitasi dengan berbagai media pembelajaran. Seperti yang diterapkan di Universitas Terbuka yang menyediakan bahan ajar cetak yang dibuat untuk belajar mandiri. Selain itu, mahasiswa juga dapat memanfaatkan perpustakaan, mengikuti tutorial baik secara tatap muka maupun melalui internet, radio, dan televisi, serta menggunakan sumber belajar lain. Universitas Terbuka juga menyediakan layanan bagi mahasiswa di Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka setempat.
Tidak mengherankan jika Universitas Terbuka dapat mencetak insan-insan yang cerdas berprestasi. Seperti mahasiswa UT FISIP jurusan Sastra Inggris bidang minat penerjemahan. Seorang Tenaga Kerja Indonesia di Taiwan bernama Eulis Komariah, mengharumkan nama Indonesia di ajang Internasional melalui olahraga Tai Chi. Prestasi lainnya, mahasiswa Universitas Terbuka (UT) Purwokerto, kelompok belajar (pokjar) Ulujami, kabupaten Pemalang ada sembilan orang penerima beasiswa yang memiliki indeks prestasi kumulatif mencapai 4,00. Ada pula mahasiswa UT Hong Kong, Ani Syafaati (BMI asal Kendal) yang merupakan mahasiswa UT prodi Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemah, semester 5 meraih Indek Prestasi Komulatif (IPK) maksimal, yakni 4,00, saat semester 2 dan 4. Beberapa prestasi tersebut membuktikan bahwa pendidikan jarak jauh yang telah diterapkan oleh Universitas Terbuka ternyata dapat mencetak insan Indonesia yang cerdas secara intelektualitas dan berprestasi di bidang akademik serta non-akademik. Hal ini membuktikan Universitas Terbuka merupakan pioner pendidikan jarak jauh di Indonesia yang dapat meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas insan Indonesia.
Tema:
UNIVERSITAS TERBUKA – INOVASI PENDIDIKAN TINGGI JARAK JAUH UNTUK INDONESIA BERPRESTASI
"Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari Universitas Terbuka dalam rangka memperingati HUT Universitas Terbuka ke-30. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan.“
